Minggu, 23 November 2014

FANFICTION SHINee : Hyung, Kajima! [PART 2]

Title : Hyung, Kajima!
CAST : Key SHINee as Kibum/Key
              Onew SHINee as Jinki/Onew
              Minho SHINee as Minho
              Taemin SHINee as Taemin 
Genre : Brothership, Friendship, Sad

[AUTHOR POV]
Beberapa saat setelah Jinki pergi, penyakit Kibum kembali kambuh dan dia pingsan. Petugas panti asuhan yang melihatnya panik dan buru-buru membawanya ke rumah sakit. Setelah beberapa jam dirawat di UGD akhirnya Kibum siuman dan kondisinya membaik. Kibum kini di rawat di kamar pasien.
“Apa kau baik-baik saja?”tanya Kim ahjumma khawatir.
“Aku tidak apa-apa ahjumma.”jawab Kibum pelan
“Tapi aku merasa keberadaanku menyusahkan semua orang.”lanjut Kibum
“Kau tidak boleh berkata seperti itu. Kau anak yang baik dan manis semua orang pasti menyayangimu.”ucap Kim ahjumma sambil mengelus kepala Kibum.
“Keberadaanku di panti asuhan menyusahkanmu, tetapi bila seseorang mengangkatku menjadi anak mereka aku juga pasti akan menyusahkan mereka.”
“Lebih baik Kibum istirahat saja. Kata dokter besok kita sudah bisa pulang.”Kim ahjumma tidak menanggapi ucapan Kibum yang tadi. Dia tahu perasaan Kibum saat ini pasti sangat sedih.


Keesokan harinya
Hari ini Kibum sudah boleh pulang dari rumah sakit karena menurut dokter kondisinya sudah cepat membaik.
“Kibum apa kau mau menelpon hyungmu?”tanya Kim ahjumma.
“Ani. Aku tidak mau berhubungan lagi dengan Jinki hyung saat ini.”
“Memang kenapa?”Kim ahjumma keheranan mendengar jawaban Kibum.
“Aku hanya sedang tidak ingin.”jawabnya singkat.

Sesampainya di panti asuhan, Kibum langsung menuju kamarnya untuk beristirahat. Namun betapa terkejutnya dia begitu melihat sesosok anak laki-laki yang kira-kira umurnya sebaya dengannya.
“Kau siapa?”tanya Kibum kaget.
“Kau yang siapa?”tanyanya lagi ketus.
“Aku Kibum. Aku tinggal di kamar ini.”jawab Kibum sambil mengulurkan tangannya.
“Aku Minho.”jawabnya dingin.
“Kau baru di sini?”
“Apa kemarin-kemarin kau pernah melihatku di sini?”
“Belum pernah sih.”jawab Kibum bingung. Kibum hanya ingin berteman dengan roomate barunya, tapi ia tak menyangka teman sekamarnya  sangat dingin.
“Tolong jangan ganggu aku!”bentak Minho.
“Tapi Minho, apa alasanmu tinggal di sini?”tanya Kibum
“Tentu saja karena aku sudah tidak mempunyai orangtua!”bentaknya lagi.
“Aku benci jika ada orang yang ingin tahu urusan orang lain! Aku benci dunia ini! Kenapa dunia ini begitu tidak adil!”teriaknya yang membuat Kibum kaget.
Kibum lalu duduk di sebelah Minho.
“Aku juga sama sepertimu. Orangtuaku meninggal karena kecelakaan. Tapi aku masih memiliki hyung.”ucap Kibum.
“Kau lebih beruntung dariku karena kau masih memiliki keluarga.”jawab Minho. Kini sikapnya lebih sedikit bersahabat dengan Kibum.
“Kemarin hyungku sudah diangkat menjadi anak oleh seseorang.”ucap Kibum
“Tepat di hari ulangtahunku.”tambahnya lagi
“Bodoh! Lalu kenapa kau tidak mencegah hyungmu supaya tetap tinggal?”tanya Minho.
“Aku ingin dia hidup bahagia. Jadi Minho, aku ingin kau setidaknya sedikit lebih bahagia untuk hidup.”jawab Kibum.
Minho hanya tersenyum kecil mendengar jawaban Kibum.
“Dan setelah hyungku pergi, aku masuk rumah sakit karena penyakit lemah jantungku kambuh. Masih tepat di hari ulang tahunku”ucap Kibum lagi.
“Kau punya lemah jantung?”tanya Minho kaget.
“Kenapa dengan reaksimu?”Kibum malah balik bertanya.
“Sudahlah lupakan saja.”jawab Minho.
“Minho maukah kau berteman denganku?”tanya Kibum sambil menyodorkan kelingkingnya.
Minho ragu untuk memberikan jawaban. Kibum lalu langsung menarik kelingking Minho dan menautkan dengan kelingkingnya.
“Mulai sekarang kau sahabatku.”ucap Kibum tersenyum senang.
“Tadi kau bilang siapa namamu?”
“Kibum.”
“Nama Kibum itu terlalu pasaran. Dulu tetanggaku saja ada 3 orang yang namanya Kibum. Mulai sekarang namamu Key.”ucap Minho.
“Apa-apaan itu? Key? Bukankah itu artinya kunci?”Kibum masih tidak paham dengan jalan pikiran Minho.
“Kalau kau tidak mau namamu Key, aku tidak mau berteman denganmu.”ucap Minho kekanak-kanakan.
“Baiklah terserah kau saja Minho.”Kibum akhirnya menyerah.

Mulai sejak saat itu, Key dan Minho bersahabat. Dimana ada Key di situ ada Minho, begitupun sebaliknya.

Daegu, 20 November 1998
Pada hari itu datanglah sepasang suami istri dan anak mereka mendatangi Panti Asuhan Bintang.
“Ada yang bisa kami bantu?”tanya Kim ahjumma yang melihat kedatangan mereka.
“Anak saya ingin seorang adik, tapi tahun lalu saya baru saja menjalani operasi pengangkatan rahim, jadi saya tidak mungkin memiliki anak lagi.”jawab sang istri.
“Baiklah. Saya bisa antarkan kalian menemui anak-anak di sini.”ucap Kim ahjumma.
“Aku mau pilih dongsaengku sendiri.”ucap anak dari keluarga itu.
“Kalau boleh tahu, adik namanya siapa?”tanya Kim ahjumma.
“Namaku Taemin.”jawab Taemin dengan tampang polosnya.
“Baiklah, Taemin bisa mengikuti ahjumma ya.”ajak Kim ahjumma.
“Ne.”jawab Taemin senang.
Saat mengelilingi panti asuhan, Taemin melihat Key dan Minho sedang bermain di taman.
“Aku ingin mereka menjadi saudaraku.”ucap Taemin menunjuk Key dan Minho.
“Tapi mereka lebih tua darimu.”jawab Kim ahjumma.
“Bukankah kau menginginkan adik Taeminie?”tanya eomma Taemin.
“Ani, sekarang aku menginginkan hyung.”jawab Taemin lalu menghampiri Key dan Minho dan bermain bersama.
“Bagaimana bisa pikirannya cepat berubah.”bisik appa Taemin ke eomma Taemin.
Kedua orangtua Taemin hanya bisa geleng-geleng kepala.
“Mereka Kibum dan Minho. Orangtua mereka sudah meninggal. Tapi kalau Kibum sendiri punya gangguan pada jantungnya.”ucap Kim ahjumma menerangkan.
Mereka lalu menghampiri Kibum, Minho, dan Taemin yang sedang bermain bersama.
“Eomma, Taemin ingin mereka berdua menjadi hyungku.”ucap Taemin yang bahagia karena baru saja menemukan teman baru.
“Bagaimana kalau Minho saja yang menjadi hyungmu?”tanya appa Taemin.
Mendengar jawaban appa Taemin, Kibum menjadi sedih. Tapi dia sadar, siapa juga yang mau mengangkat anak yang penyakitan sepertinya.
“Ani. Taemin ingin keduanya menjadi hyung Taemin. Taemin ingin bermain bersama mereka.”jawab Taemin masih pada pendiriannya.
“Kau tidak akan bisa banyak bermain dengan Kibum hyung, Kibum hyung sedang sakit.”ucap appa Taemin.
Mendengar kata-kata yang barusan didengarnya membuat Kibum sedih.
“Kenapa dirinya dilahirkan seperti ini? Kenapa kalau memang harus ia memiliki penyakit ini Tuhan tidak cepat saja mengambilnya?” Pikiran-pikiran itu tiba-tiba muncul di kepala Kibum.
“Maaf sebelumnya, tapi Key sahabatku jadi kalau kalian ingin mengangkatku menjadi anak kalian, kalian harus membawa Key juga.”ucap Minho.
“Taemin juga ingin Key hyung menjadi hyung Taemin.”rengek Taemin.
Eomma Taemin yang tidak tega melihat Taemin akhirnya menyetujui permintaan Taemin.

Mulai hari itu Kibum dan Minho menjadi kakak Taemin dan tinggal bersama keluarga Taemin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar