Title : Hyung, Kajima!
CAST : Key SHINee as Kibum/Key
Onew SHINee as Jinki/Onew
Minho SHINee as Minho
Taemin SHINee as Taemin
Genre : Brothership, Friendship, Sad
[AUTHOR
POV]
Beberapa saat setelah Jinki pergi,
penyakit Kibum kembali kambuh dan dia pingsan. Petugas panti asuhan yang melihatnya
panik dan buru-buru membawanya ke rumah sakit. Setelah beberapa jam dirawat di
UGD akhirnya Kibum siuman dan kondisinya membaik. Kibum kini di rawat di kamar
pasien.
“Apa kau baik-baik saja?”tanya Kim
ahjumma khawatir.
“Aku tidak apa-apa ahjumma.”jawab Kibum
pelan
“Tapi aku merasa keberadaanku
menyusahkan semua orang.”lanjut Kibum
“Kau tidak boleh berkata seperti itu.
Kau anak yang baik dan manis semua orang pasti menyayangimu.”ucap Kim ahjumma
sambil mengelus kepala Kibum.
“Keberadaanku di panti asuhan
menyusahkanmu, tetapi bila seseorang mengangkatku menjadi anak mereka aku juga
pasti akan menyusahkan mereka.”
“Lebih baik Kibum istirahat saja. Kata
dokter besok kita sudah bisa pulang.”Kim ahjumma tidak menanggapi ucapan Kibum
yang tadi. Dia tahu perasaan Kibum saat ini pasti sangat sedih.
Keesokan harinya
Hari ini Kibum sudah boleh pulang dari
rumah sakit karena menurut dokter kondisinya sudah cepat membaik.
“Kibum apa kau mau menelpon
hyungmu?”tanya Kim ahjumma.
“Ani. Aku tidak mau berhubungan lagi
dengan Jinki hyung saat ini.”
“Memang kenapa?”Kim ahjumma keheranan
mendengar jawaban Kibum.
“Aku hanya sedang tidak ingin.”jawabnya
singkat.
Sesampainya di panti asuhan, Kibum
langsung menuju kamarnya untuk beristirahat. Namun betapa terkejutnya dia
begitu melihat sesosok anak laki-laki yang kira-kira umurnya sebaya dengannya.
“Kau siapa?”tanya Kibum kaget.
“Kau yang siapa?”tanyanya lagi ketus.
“Aku Kibum. Aku tinggal di kamar
ini.”jawab Kibum sambil mengulurkan tangannya.
“Aku Minho.”jawabnya dingin.
“Kau baru di sini?”
“Apa kemarin-kemarin kau pernah
melihatku di sini?”
“Belum pernah sih.”jawab Kibum bingung.
Kibum hanya ingin berteman dengan roomate barunya, tapi ia tak menyangka teman
sekamarnya sangat dingin.
“Tolong jangan ganggu aku!”bentak Minho.
“Tapi Minho, apa alasanmu tinggal di
sini?”tanya Kibum
“Tentu saja karena aku sudah tidak
mempunyai orangtua!”bentaknya lagi.
“Aku benci jika ada orang yang ingin
tahu urusan orang lain! Aku benci dunia ini! Kenapa dunia ini begitu tidak
adil!”teriaknya yang membuat Kibum kaget.
Kibum lalu duduk di sebelah Minho.
“Aku juga sama sepertimu. Orangtuaku
meninggal karena kecelakaan. Tapi aku masih memiliki hyung.”ucap Kibum.
“Kau lebih beruntung dariku karena kau
masih memiliki keluarga.”jawab Minho. Kini sikapnya lebih sedikit bersahabat
dengan Kibum.
“Kemarin hyungku sudah diangkat menjadi
anak oleh seseorang.”ucap Kibum
“Tepat di hari ulangtahunku.”tambahnya
lagi
“Bodoh! Lalu kenapa kau tidak mencegah
hyungmu supaya tetap tinggal?”tanya Minho.
“Aku ingin dia hidup bahagia. Jadi
Minho, aku ingin kau setidaknya sedikit lebih bahagia untuk hidup.”jawab Kibum.
Minho hanya tersenyum kecil mendengar
jawaban Kibum.
“Dan setelah hyungku pergi, aku masuk
rumah sakit karena penyakit lemah jantungku kambuh. Masih tepat di hari ulang
tahunku”ucap Kibum lagi.
“Kau punya lemah jantung?”tanya Minho
kaget.
“Kenapa dengan reaksimu?”Kibum malah
balik bertanya.
“Sudahlah lupakan saja.”jawab Minho.
“Minho maukah kau berteman
denganku?”tanya Kibum sambil menyodorkan kelingkingnya.
Minho ragu untuk memberikan jawaban.
Kibum lalu langsung menarik kelingking Minho dan menautkan dengan
kelingkingnya.
“Mulai sekarang kau sahabatku.”ucap
Kibum tersenyum senang.
“Tadi kau bilang siapa namamu?”
“Kibum.”
“Nama Kibum itu terlalu pasaran. Dulu
tetanggaku saja ada 3 orang yang namanya Kibum. Mulai sekarang namamu Key.”ucap
Minho.
“Apa-apaan itu? Key? Bukankah itu
artinya kunci?”Kibum masih tidak paham dengan jalan pikiran Minho.
“Kalau kau tidak mau namamu Key, aku
tidak mau berteman denganmu.”ucap Minho kekanak-kanakan.
“Baiklah terserah kau saja Minho.”Kibum
akhirnya menyerah.
Mulai sejak saat itu, Key dan Minho
bersahabat. Dimana ada Key di situ ada Minho, begitupun sebaliknya.
Daegu,
20 November 1998
Pada hari itu datanglah sepasang suami
istri dan anak mereka mendatangi Panti Asuhan Bintang.
“Ada yang bisa kami bantu?”tanya Kim
ahjumma yang melihat kedatangan mereka.
“Anak saya ingin seorang adik, tapi
tahun lalu saya baru saja menjalani operasi pengangkatan rahim, jadi saya tidak
mungkin memiliki anak lagi.”jawab sang istri.
“Baiklah. Saya bisa antarkan kalian
menemui anak-anak di sini.”ucap Kim ahjumma.
“Aku mau pilih dongsaengku sendiri.”ucap
anak dari keluarga itu.
“Kalau boleh tahu, adik namanya siapa?”tanya
Kim ahjumma.
“Namaku Taemin.”jawab Taemin dengan
tampang polosnya.
“Baiklah, Taemin bisa mengikuti ahjumma
ya.”ajak Kim ahjumma.
“Ne.”jawab Taemin senang.
Saat mengelilingi panti asuhan, Taemin
melihat Key dan Minho sedang bermain di taman.
“Aku ingin mereka menjadi
saudaraku.”ucap Taemin menunjuk Key dan Minho.
“Tapi mereka lebih tua darimu.”jawab Kim
ahjumma.
“Bukankah kau menginginkan adik
Taeminie?”tanya eomma Taemin.
“Ani, sekarang aku menginginkan
hyung.”jawab Taemin lalu menghampiri Key dan Minho dan bermain bersama.
“Bagaimana bisa pikirannya cepat
berubah.”bisik appa Taemin ke eomma Taemin.
Kedua orangtua Taemin hanya bisa
geleng-geleng kepala.
“Mereka Kibum dan Minho. Orangtua mereka
sudah meninggal. Tapi kalau Kibum sendiri punya gangguan pada jantungnya.”ucap
Kim ahjumma menerangkan.
Mereka lalu menghampiri Kibum, Minho,
dan Taemin yang sedang bermain bersama.
“Eomma, Taemin ingin mereka berdua
menjadi hyungku.”ucap Taemin yang bahagia karena baru saja menemukan teman
baru.
“Bagaimana kalau Minho saja yang menjadi
hyungmu?”tanya appa Taemin.
Mendengar jawaban appa Taemin, Kibum
menjadi sedih. Tapi dia sadar, siapa juga yang mau mengangkat anak yang
penyakitan sepertinya.
“Ani. Taemin ingin keduanya menjadi
hyung Taemin. Taemin ingin bermain bersama mereka.”jawab Taemin masih pada
pendiriannya.
“Kau tidak akan bisa banyak bermain
dengan Kibum hyung, Kibum hyung sedang sakit.”ucap appa Taemin.
Mendengar kata-kata yang barusan
didengarnya membuat Kibum sedih.
“Kenapa dirinya dilahirkan seperti ini?
Kenapa kalau memang harus ia memiliki penyakit ini Tuhan tidak cepat saja
mengambilnya?” Pikiran-pikiran itu tiba-tiba muncul di kepala Kibum.
“Maaf sebelumnya, tapi Key sahabatku
jadi kalau kalian ingin mengangkatku menjadi anak kalian, kalian harus membawa
Key juga.”ucap Minho.
“Taemin juga ingin Key hyung menjadi
hyung Taemin.”rengek Taemin.
Eomma Taemin yang tidak tega melihat
Taemin akhirnya menyetujui permintaan Taemin.
Mulai hari itu Kibum dan Minho menjadi
kakak Taemin dan tinggal bersama keluarga Taemin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar